Tokoh PR Indonesia " Prita Kemal Gani "
“…
ketika terjadi krisis di Indonesia yang menyebabkan kerusuhan, beberapa
tenaga pengajar asing di London School memutuskan untuk pulang ke
negerinya. Ketika itu saya pikir tamatlah riwayat kami. Namun ternyata
justru di sinilah awal kebangkitan London School, karena kami didukung
oleh para dosen yang notabene praktisi senior di bidang Public
Relations.”
Gurat
kecantikan wanita Indonesia yang diidolakan semasa muda masih sangat
kental menghiasi rautnya di usia menjelang paroh baya saat ini. Rupa nan
elok dipadu keramahan mempesona dan penampilan lugas amat simpatik
senantiasa membiaskan keteduhan dan ”rasa akrab” bagi sesiapa saja yang
mengenal atau ”punya urusan” dengannya. Kesan itulah yang akan Anda
dapatkan ketika bertemu dan bercakap-cakap dengan Ibu Prita, panggilan
akrabnya, seorang tokoh public relations Indonesia, Direktur Sekolah
Tinggi Ilmu Komunikasi The London School of Public Relation
(STIKOM-LSPR) Jakarta.
Nama
lengkapnya Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, APR, terlahir dari keluarga
campuran Jawa – Sumatera Barat, ayahnya Sudaryono (alm) “wong Solo” dan
ibunya Ny. Tity dari Padang. Masa kecil Ibu Prita lebih banyak dilalui
di bawah asuhan ibunya setelah ditinggal mati ayah ketika Prita berumur
lima tahun. Pada kondisi tersebut, ia tumbuh menjadi pemudi penuh
idealisme kemandirian seperti ibunya. Menurut Prita, ibunya tidak hanya
terampil sebagai ibu rumahtangga, tetapi juga sukses mengurus bisnis
sebuah hotel di Bengkulu. Belajar dari ibunya itu, Prita akrab dengan
pekerjaan domestik, seperti memasak, mencuci, bersih-bersih dan menata
rumah, dan lain-lain.
Kiprah
Ibu Prita mulai mencuat di dunia pendidikan tinggi di Indonesia pada
tahun 1999. Saat itu lembaga kursus Public Relations (PR) yang
didirikannya tahun 1992 ditingkatkan menjadi sekolah tinggi bidang PR
(Humas), populer dengan nama STIKOM-LSPR (Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi
The London School of Public Relations), Jakarta. Sukses itu tidak
terlepas dari dorongan citi-citanya sejak kecil yang ingin menjadi guru.
“Cita-cita saya sejak kecil ingin menjadi guru dan cita-cita inilah
yang menarik saya untuk berada pada bidang pendidikan,” katanya saat
wawancara ekslusif beberapa waktu lalu.
Selain
terobsesi sejak kanak-kanak menjadi guru, Prita juga menggemari dunia
public relations, terutama sejak kuliah diploma bidang Manajemen Hotel
di Universitas Trisakti, ketika Job Training di hotel berbintang di
department public relations. “Ingin menjadi guru dan kesukaan saya di
bidang public relations inilah yang menjadikan saya berkarir di
pendidikan komunikasi terutama Public Relations,” aku Prita.
Menggeluti
dunia pendidikan bagi pemilik rambut sebahu yang sempat menyelesaikan
pendidikan Public Relations di London City College of Management
Studies, Inggris, adalah lahan menyemai kebaikan. Baginya, hidup ini
adalah untuk menjalankan karma yang baik. “Falsafah hidup saya adalah
untuk menjalankan hal-hal yang baik (good karma) dan tak melakukan hal
yang buruk (bad karma). Hal ini saya jabarkan dalam visi dan misi hidup
saya yakni untuk menjadi bermanfaat bagi banyak orang, terutama keluarga
saya, sanak saudara serta keluarga besar LSPR termasuk mahasiswa/i.”
demikian ungkap mantan Director of Public Relations for Clarck Hatch
International, Jakarta Indonesia (1989-1992) itu.
Sudah
pasti banyak hambatan dan kesulitan yang dihadapi oleh Ibu Prita dalam
mengemban tugasnya sebagai pimpinan STIKOM-LSPR, terutama karena lembaga
pendidikan ini adalah kampus multikultural, menghimpun banyak sekali
peserta didik dan pengajar dari beragam latar belakang, tidak hanya
antar daerah tapi juga antar bangsa/negara. “STIKOM LSPR adalah kampus
multikultural yang memberikan kebebasan dari masing-masing budaya, dan
itu bukan hal yang sederhana,” ujar peraih Master of Business
Administration – International Academy of Management & Economic,
Manila, Philippines (1990).
Untuk
mengatasi persoalan dan kesulitan yang dihadapinya, Prita mempunyai
tips yang cukup sederhana dan dapat diterapkan oleh siapa saja di mana
saja. “Kiat-kiat saya dalam memimpin STIKOM-LSPR adalah: pertama, saya
menjadi bahagian dari team dan berusaha menciptakan hubungan kerja yang
harmonis, sehingga menimbulkan aura yang baik yang dapat menciptakan
kreatifitas. Kedua, menjadikan mahasiswa/i, aset London School untuk
kreativitas dan sumber energi.” Melalui penerapan strategi tersebut,
istri Kemal Effendi Gani (Direktur dan Pimpinan Redaksi Majalah SWA) itu
akhirnya mampu membuat bendera STIKOM-LSPR Jakarta makin berkibar.
Adakah
hal atau peristiwa paling berkesan selama mengelola STIKOM-LSPR, Bu
Prita? Mendapat pertanyaan itu, ibu dari Ghina Amani Kemal Gani (P),
Fausan Kanz Kemal Gani (L), dan Raysha Dinar Kemal Gani (P), menerawang
sejenak, mengingat-ingat peristiwa paling bermakna dalam mengembangkan
usahanya. ”Peristiwa penting yang berkesan, yaitu ketika terjadi krisis
di Indonesia yang menyebabkan kerusuhan dan beberapa tenaga pengajar
asing di London School memutuskan untuk pulang ke negerinya. Ketika itu
saya pikir tamatlah riwayat kami, namun ternyata justru di sinilah awal
kebangkitan London School, karena kami didukung oleh para dosen yang
notabene praktisi senior di bidang Public Relations.” Tantangan yang
dihadapi bangsa, terutama generasi muda, amat berat dan kompleks. Oleh
karena itu, satu-satunya andalan kita adalah ”be the best” agar mampu
mengatasi persoalan yang datang. Itulah yang membuat STIKOM-LSPR bisa
survive, menyediakan yang terbaik bagi peserta didiknya.
Peraih
beberapa penghargaan bergengsi, antara lain Achievement Award (bidang
pendidikan) dari Perhumas tahun 2006 ini, mengingatkan generasi muda
Indonesia bahwa sudah pasti globalisasi merupakan tantangan terbesar
yang akan dihadapi ke masa depan. Bukan hanya kualitas pendidikan dan
bahasa Inggris, disiplin dan professionalisme juga sangat dibutuhkan
untuk dapat menjadi bahagian dari generasi muda yang sukses di era
globalisasi.
Itulah
Prita Kemal Gani, enterpreneur wanita Indonesia yang amat layak
disejajarkan dengan tokoh-tokoh wanita Indonesia lainnya. Ia amat
terobsesi untuk perbaikan bangsa dan negaranya melalui lembaga
pendidikan yang didirikan dan dipimpinya itu. ”Saya ingin membangkitkan
semangat kretivitas mahasiswa London School ke area internasional dan
mendapat pengakuan internasional yang berdampak pada perbaikan ekonomi
di Indonesia.” ujarnya optimis di akhir perbincangan.
Terima kasih Ibu Prita, selamat berkarya bersama STIKOM-LSPR untuk Indonesia!
Biodata singkat:
Nama : Prita Kemal Gani
TTL: Jakarta, 23 November 1961
Agama: Islam
Hobi: Masak, baca, dan renang
Ayah: Sudaryono (almarhum)
Ibu: Ny. Tity
Suami: Kemal Effendi Gani
Anak: Ghina Amani Kemal Gani (P), Fausan Kanz Kemal Gani (L), Raysha Dinar Kemal Gani (P)
Alamat: Bukit Pamulang Indah V, Blok A3 No 12-13 Pamulang Ciputa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar