Senin, 07 Januari 2013

Tokoh PR Indonesia " Prita Kemal Gani "

“… ketika terjadi krisis di Indonesia yang menyebabkan kerusuhan, beberapa tenaga pengajar asing di London School memutuskan untuk pulang ke negerinya. Ketika itu saya pikir tamatlah riwayat kami. Namun ternyata justru di sinilah awal kebangkitan London School, karena kami didukung oleh para dosen yang notabene praktisi senior di bidang Public Relations.”
Gurat kecantikan wanita Indonesia yang diidolakan semasa muda masih sangat kental menghiasi rautnya di usia menjelang paroh baya saat ini. Rupa nan elok dipadu keramahan mempesona dan penampilan lugas amat simpatik senantiasa membiaskan keteduhan dan ”rasa akrab” bagi sesiapa saja yang mengenal atau ”punya urusan” dengannya. Kesan itulah yang akan Anda dapatkan ketika bertemu dan bercakap-cakap dengan Ibu Prita, panggilan akrabnya, seorang tokoh public relations Indonesia, Direktur Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi The London School of Public Relation (STIKOM-LSPR) Jakarta.
Nama lengkapnya Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, APR, terlahir dari keluarga campuran Jawa – Sumatera Barat, ayahnya Sudaryono (alm) “wong Solo” dan ibunya Ny. Tity dari Padang. Masa kecil Ibu Prita lebih banyak dilalui di bawah asuhan ibunya setelah ditinggal mati ayah ketika Prita berumur lima tahun. Pada kondisi tersebut, ia tumbuh menjadi pemudi penuh idealisme kemandirian seperti ibunya. Menurut Prita, ibunya tidak hanya terampil sebagai ibu rumahtangga, tetapi juga sukses mengurus bisnis sebuah hotel di Bengkulu. Belajar dari ibunya itu, Prita akrab dengan pekerjaan domestik, seperti memasak, mencuci, bersih-bersih dan menata rumah, dan lain-lain.
Kiprah Ibu Prita mulai mencuat di dunia pendidikan tinggi di Indonesia pada tahun 1999. Saat itu lembaga kursus Public Relations (PR) yang didirikannya tahun 1992 ditingkatkan menjadi sekolah tinggi bidang PR (Humas), populer dengan nama STIKOM-LSPR (Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi The London School of Public Relations), Jakarta. Sukses itu tidak terlepas dari dorongan citi-citanya sejak kecil yang ingin menjadi guru. “Cita-cita saya sejak kecil ingin menjadi guru dan cita-cita inilah yang menarik saya untuk berada pada bidang pendidikan,” katanya saat wawancara ekslusif beberapa waktu lalu.
Selain terobsesi sejak kanak-kanak menjadi guru, Prita juga menggemari dunia public relations, terutama sejak kuliah diploma bidang Manajemen Hotel di Universitas Trisakti, ketika Job Training di hotel berbintang di department public relations. “Ingin menjadi guru dan kesukaan saya di bidang public relations inilah yang menjadikan saya berkarir di pendidikan komunikasi terutama Public Relations,” aku Prita.
Menggeluti dunia pendidikan bagi pemilik rambut sebahu yang sempat menyelesaikan pendidikan Public Relations di London City College of Management Studies, Inggris, adalah lahan menyemai kebaikan. Baginya, hidup ini adalah untuk menjalankan karma yang baik. “Falsafah hidup saya adalah untuk menjalankan hal-hal yang baik (good karma) dan tak melakukan hal yang buruk (bad karma). Hal ini saya jabarkan dalam visi dan misi hidup saya yakni untuk menjadi bermanfaat bagi banyak orang, terutama keluarga saya, sanak saudara serta keluarga besar LSPR termasuk mahasiswa/i.” demikian ungkap mantan Director of Public Relations for Clarck Hatch International, Jakarta Indonesia (1989-1992) itu.
Sudah pasti banyak hambatan dan kesulitan yang dihadapi oleh Ibu Prita dalam mengemban tugasnya sebagai pimpinan STIKOM-LSPR, terutama karena lembaga pendidikan ini adalah kampus multikultural, menghimpun banyak sekali peserta didik dan pengajar dari beragam latar belakang, tidak hanya antar daerah tapi juga antar bangsa/negara. “STIKOM LSPR adalah kampus multikultural yang memberikan kebebasan dari masing-masing budaya, dan itu bukan hal yang sederhana,” ujar peraih Master of Business Administration – International Academy of Management & Economic, Manila, Philippines (1990).
Untuk mengatasi persoalan dan kesulitan yang dihadapinya, Prita mempunyai tips yang cukup sederhana dan dapat diterapkan oleh siapa saja di mana saja. “Kiat-kiat saya dalam memimpin STIKOM-LSPR adalah: pertama, saya menjadi bahagian dari team dan berusaha menciptakan hubungan kerja yang harmonis, sehingga menimbulkan aura yang baik yang dapat menciptakan kreatifitas. Kedua, menjadikan mahasiswa/i, aset London School untuk kreativitas dan sumber energi.” Melalui penerapan strategi tersebut, istri Kemal Effendi Gani (Direktur dan Pimpinan Redaksi Majalah SWA) itu akhirnya mampu membuat bendera STIKOM-LSPR Jakarta makin berkibar.
Adakah hal atau peristiwa paling berkesan selama mengelola STIKOM-LSPR, Bu Prita? Mendapat pertanyaan itu, ibu dari Ghina Amani Kemal Gani (P), Fausan Kanz Kemal Gani (L), dan Raysha Dinar Kemal Gani (P), menerawang sejenak, mengingat-ingat peristiwa paling bermakna dalam mengembangkan usahanya. ”Peristiwa penting yang berkesan, yaitu ketika terjadi krisis di Indonesia yang menyebabkan kerusuhan dan beberapa tenaga pengajar asing di London School memutuskan untuk pulang ke negerinya. Ketika itu saya pikir tamatlah riwayat kami, namun ternyata justru di sinilah awal kebangkitan London School, karena kami didukung oleh para dosen yang notabene praktisi senior di bidang Public Relations.” Tantangan yang dihadapi bangsa, terutama generasi muda, amat berat dan kompleks. Oleh karena itu, satu-satunya andalan kita adalah ”be the best” agar mampu mengatasi persoalan yang datang. Itulah yang membuat STIKOM-LSPR bisa survive, menyediakan yang terbaik bagi peserta didiknya.
Peraih beberapa penghargaan bergengsi, antara lain Achievement Award (bidang pendidikan) dari Perhumas tahun 2006 ini, mengingatkan generasi muda Indonesia bahwa sudah pasti globalisasi merupakan tantangan terbesar yang akan dihadapi ke masa depan. Bukan hanya kualitas pendidikan dan bahasa Inggris, disiplin dan professionalisme juga sangat dibutuhkan untuk dapat menjadi bahagian dari generasi muda yang sukses di era globalisasi.
Itulah Prita Kemal Gani, enterpreneur wanita Indonesia yang amat layak disejajarkan dengan tokoh-tokoh wanita Indonesia lainnya. Ia amat terobsesi untuk perbaikan bangsa dan negaranya melalui lembaga pendidikan yang didirikan dan dipimpinya itu. ”Saya ingin membangkitkan semangat kretivitas mahasiswa London School ke area internasional dan mendapat pengakuan internasional yang berdampak pada perbaikan ekonomi di Indonesia.” ujarnya optimis di akhir perbincangan.
Terima kasih Ibu Prita, selamat berkarya bersama STIKOM-LSPR untuk Indonesia!

Biodata singkat:
Nama : Prita Kemal Gani
TTL: Jakarta, 23 November 1961
Agama: Islam
Hobi: Masak, baca, dan renang
Ayah: Sudaryono (almarhum)
Ibu: Ny. Tity
Suami: Kemal Effendi Gani
Anak: Ghina Amani Kemal Gani (P), Fausan Kanz Kemal Gani (L), Raysha Dinar Kemal Gani (P)
Alamat: Bukit Pamulang Indah V, Blok A3 No 12-13 Pamulang Ciputa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar